Listen and feel

Senin, 23 Desember 2013

bencimu


Aku adalah rasa bencimu yang tumbuh sedari aku mengingkari perkataanku.
bukannya membela diri, hanya saja aku dibutakan oleh cintanya yang semu.

adakah kiranya maafku kau terima meski aku tak pernah berucap?
baiklah, kau sudah temukan penggantiku.
yang bila suatu hari nanti kita bertiga dipaksa oleh waktu tuk bertemu, aku masih mau buang muka ku.
jujur aku masih tak sanggup.

aku adalah rasa bencimu, yang tiap detiknya kian tumbuh berakar kuat dalam dirimu.
bencilah aku, semampumu. kekasih.

Selasa, 17 Desember 2013

melihatmu


aku mulai meragu .

aku merasa tak mencintai siapa siapa, hanya suka .
aku harus bilang, atau diam?

setelah sekian lama dekat dengan mata indahnya, namun kesukaanku tak beralasan. takutnya aku berubah. kan hanya suka.

aku ceritakan bagaimana saat aku dekat dengannya . 
aku hanya bisa melihatnya dari belakang, takutnya kalau aku melihat dia dari depan akan ketahuan jika setiap detik yang aku punya tiada henti memperhatikan setiap garis yang membentuk wajahnya. aku bingung, bingung saat aku ketempatnya sedang dia tak disana, tapi saat dia tiba tiba datang aku bergegas menempatkan pandanganku dibelakangnya, dasar aku pengecut. melihat keindahannya meski dari belakang dan temanku bilang itu tak jadi masalah.

Masalahnya, dia tak kunjung memberi balasan. sepertinya dia sudah punya kekasih, atau belum? aku harap sudah, supaya rasa suka ku hanya berbatas melihatnya dari belakang. jika sudah, aku juga masih bahagia. kan aku hanya suka . andai aku diberi sedikit saja keberanian bicara oleh semesta pasti kan ku bilang "setiap waktu aku hanya menyempatkan diriku tuk dapatkan kesenangan, beberapa menit berlalu dan satu harapanku adalah saat aku memperhatikanmu dari belakang, kau akan menoleh kearahku dan melemparkan senyuman terbaik yang pernah aku dapatkan langsung darimu''

aku hanya butuh beberapa menit untuk melihat, berharap. kau pasti mengerti perasaanku kan, pembaca?

Senin, 16 Desember 2013

yang tak bisa kau miliki



yang tak bisa kau miliki, sepenuhnya tak berarti tak bisa kau temani.
aku suka saat kau selalu jadi pemerhati setiaku, mendengarkan setiap penggal cerita pahitku meski bukan tentangmu .

kan, katamu lebih baik tak menyatu pabila hati tak pernah merasa ''aku milikmu'' .

katamu kau juga senang, bila aku sendirian .

pertunjukan


Aku adalah satu dari puluhan pasang mata yang tak pernah sekalipun berkedip menonton pertunjukanmu dari awal hingga akhir. 

ada kalanya sebelum pertunjukan itu, secara sadar kutahu matamu malu malu tertangkap dua bola mataku .

ada yang pernah kau katakan, dan aku hanya tak menghiraukan .

trawas, mojokerto
14 desember

Kamis, 12 Desember 2013

cinta kan membawamu


Tiba saat mengerti jerit suara hati, letih meski mencoba melagukan rasa yang ada .
Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu temani air mataku, teteskan lara, merajut rasa .
Menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi .

Cinta ‘kan membawamu, kembali di sini menuai rindu, membasuh perih
Bawa serta dirimu, dirimu yang dulu mencintaiku, apa adanya
Saat dusta mengalir, jujurkanlah hati tenangkan batin jiwaku, benamkan cinta seperti dulu
Saat bersama, tak ada keraguan .

Cinta ‘kan membawamu, kembali di sini
Menuai rindu, membasuh perih .

yang tak membelah hujan


Terkadang ada saatnya aku merasa mendengarkan bisikan hati adalah perlu .
Suatu ketika seseorang bertanya kepadaku mengapa harus melepaskanmu, bahwasanya kau telah mengambil separuh jiwamu untuk tinggal di dadaku. cukup ku tahu kau telah melakukan semua yang kupinta agar yg kembali padamu ialah janjiku tuk bersamamu. aku hanya merasa, sepertinya cintamu hanya sebatas di muka, kata kata, karangan bunga, puisi puisi cinta, dan tak pernah lebih dari itu .

Ada yang bertanya sekalian tatapan matanya seperti hendak menangkap sisa kata kata di dinding hatiku, dari sudut matanya aku cukup dinilai keterlaluan karena menelantarkan cintamu. Tapi aku tak pernah berjanji untuk tetap tinggal, bukan?

Taukah, aku hanya belum ingin menjalani hal yang kau mau. Semacam menjadi kekasihmu atau apa kau bilang? milikmu?

Aku adalah payung, layaknya sebuah peneduh aku yang dipilih namun terimalah seribu maafku , karena belum mampu meneduhkanmu sekemampuanku, tak hanya kau, adakah laki laki lain yang ingin memilihku kembali aku hanya masih enggan untuk menerima. 

Hati ini kau tahu? 
Kan ku persembahkan tuk seseorang yang telah dipersiapkan-Nya suatu hari nanti. 
Yang kedatangannya tak pernah aku duga.

Jika aku boleh memilih, aku pilih yang saat ia datang langkahnya membelah hujan , menatap mataku dalam dalam seraya berbicara pada bulir bulir air hujan , akulah yang pantas menjadi ibu dari anak anaknya .

Selasa, 10 Desember 2013

putri hujan


Tak ada yang lebih baik selain derai hujan, untuk orang lain hanya kebasahan yang mungkin mereka dapatkan. Tapi kau tahu kekasih, aku menerima nyanyian hujan layaknya puisi puisi memabukkan yang suaranya telah sampai di tulang tulangku, menusuk dada dan aku tenggelam dalam setiap lirik nya .

Setiap tetesnya membawa seribu satu kehampaan meninggalkan aku, setelahnya aku merasa terlahir kembali. aku merasa tak sendiri dan sepi. aku merasa aku mempunyai lirik ku sendiri untuk ku terbangkan bersama angin berpeluk hujan. aku merasa aku tak butuh payung lagi saat berjalan di bawahnya, membiarkan bulir bulir airmataku larut padanya dan jatuh dijalanan, kekasih.

Kala itu aku merasa sendiri, berteman kesunyian dan angin.
serasa tak ada yang perduli . Namun kau tahu? sesaat hujan turun dan aku terbuai dalam nyanyiannya.


desember


Tak semua yang aku rasakan , bisa aku lihat .
Semestinya aku bersyukur , melihatmu tak lagi secara diam diam . 
Meski ujung matamu telah menjadi miliknya, aku tegaskan betapa hatiku telah membeku untuk mencintaimu, kekasih .
Yang ada , bukankah aku telah berhasil merebut kesendirianku dari dinginnya masa lalu kelam? ya .

Jumat, 15 November 2013

Yang keduabelas



Ada masanya suatu kebahagiaan atau kesedihan yang akan singgah.
Paling baik ialah bagaimana aku bisa bersikap dewasa menghadapi keduanya yang akan datang secara tiba tiba. Akan kujalani saja semuanya mulai dari garis takdir hari kemarin hingga rencana sang kuasa di masa depan untuk ku, entah itu begitu menyiksa lalu aku akan berdiam diri ketakutan atau menyenangkan seperti aku berjalan di taman bunga nan wangi. 

Bukankah semunya belum tentu akan berjalan sesuai harapanku?
Mulai dari hal kecil, belajar melupakan dan sebisaku menjadi lebih baik. Tuhan pasti punya rencana untuk hari hari didepan mata, akan kutunggu karena aku percaya akan indah pada waktunya. 


Yang kesebelas



Sabtu malam lalu
sepertinya malam paling indah, saat aku bisa melihat mata sendumu seleluasaku. Inginnya bercakap cakap denganmu, tapi entah mengapa semuanya jadi terasa kaku. Harusnya aku tak menyia nyiakan kesempatan itu, tapi apa daya seakan akan tersengat tingginya malu malu ku jadi harus ku korbankan sedikit saja keberanianku untuk berbicara.

Perasaanku atau memang bulan tiba tiba jadi sebesar raksasa? Jalanan jadi terasa hening dan aku suka berjalan di sampingmu ditengah keramaian. Rasa rasanya hanya desah nafas kita berdua yang ada di bawah langit malam itu.

Malam dimana detak jantungku berdetak seribu kali lebih cepat dan bunyinya terdengar hingga kelangit, takutnya kau bisa dengar dan bertanya padaku "ada yang salah dengan jantungmu?'' karena saat itu yang ada hanya mata kita yang saling bertatap dan senyuman kita saling beradu Paling aku suka, senyumanmu dengan ajaibnya bisa membuat hati ini meluluh seketika dan senyumanmu pula yang membuat mata ini seakan akan bersinar terang benderang layaknya baru keluar dari gelapnya masalalu kelam.

Dan
Saat kubalas senyumanmu, itu artinya akan ada senyuman senyuman berikutnya yang akan kau dapat. Bukankah suatu saat nanti kau akan tahu?


Selasa, 12 November 2013

Yang kesepuluh



Entahlah beberapa hari terakhir aku jadi suka kesunyian, terkadang ingin kutolak saja bila ada yang mengajak keluar malam malam bersama mereka. Mungkin karena terlalu sering mengingatmu meski aku tak sengaja.

Malam ini saja aku sedang berduaan dengan rembulan yang samar samar tertutup awan, bercakap cakap sebentar kemudian aku tenggelam dipelukannya . Rembulan bertanya mengapa aku sering terlihat jauh lebih diam dari biasanya, aku jawab karena aku lelah berpura pura tertawa bahagia padahal sama sekali tidak . Lalu ia bertanya kembali kenapa aku jadi lebih sering duduk sendiri ketimbang hari hari kemarin, aku jawab karena aku tak ingin mereka melihat wajah kusut dan mataku yang mulai mencair.

Bedanya hanya terletak pada intensitas dingin udara malam ini, lebih sejuk dan seakan sama dinginnya dengan hatimu . Jika malam malam lalu terasa lebih panas itupun sama panasnya dengan hatiku, panasnya terbakar cemburu, haha ! aku mulai mengigau di pelukan rembulan yang basah akan tetesan air mataku yang semakin menderu.

Hai, aku tak sedang bicara masalalu.
Aku hanya merasa asing dengan diriku, aku lelah dan tak berdaya selalu mengikuti kemana angin membawaku. tak perduli diriku telah remuk dan hatiku telah hancur selagi aku jauh darimu. Aku tak bisa lagi terus memakai topeng seakan akan aku kuat, sekuat dada karang .

Sudaahlah rembulan, lepaskan aku. Rasanya aku ingin cepat pergi kekamar saja, menangis dibawah bantal selagi suasana masih sepi . Selamat malam, selamat mengusap pipi basahku sendiri .

Senin, 11 November 2013

Yang kesembilan



Kau bilang cinta hujan , tapi kau bawa payung saat berjalan dibawahnya .
Kau bilang cinta matahari, tapi kau mencari keteduhan saat ia bersinar .
Kau bilang cinta angin, tapi saat ia datang kau menutup jendela .
Saat itu lah aku jadi takut saat kau bilang kau mencintaiku .

-Bob marley-

Yang kedelapan



Pernahkah kau suatu ketika saat sedang diam, tiba tiba ada ingatan nakal datang dari masa lalu?
Yang sebenarnya paling kau benci tiba tiba saja hadir dikepala memaksamu ingin berteriak sekencang kencangnya? memecahkan telinga orang lain hingga angin pun ikut diam .

Pernahkah tiba tiba saja airmatamu menetes begitu derasnya karena bayang bayang wajah lembutnya lewat begitu saja hingga ujung mata? Hingga butir airmata mu ikut berjatuhan bersama derasnya hujan di suatu malam .

Pernahkah suatu sengaja memaksamu diam diam memerhatikannya karena kau hanya ingin mengetahui sedikit saja tentang kabarnya lalu mencari cari bagaimana ia sekarang? Tapi kepedihan yang kau dapat, hingga dinding hati ikut runtuh berjatuhan bersama ulu dadamu yang sakit bak teriris belati .

Aku pernah .

Aku pernah beberapa malam tak berhenti digelayuti airmata kurang ajar hingga lelah rasanya . Bersandar kehampaan dan dipeluk sakit hati yang teramat dalam. 

Hanya karena mata indah nya sekali saja lewat dikepala, suatu ketika, suatu tiba tiba .

Sakit dan pilu benar cerita ku, terus terusan terbayang kesedihan dan sunyi akan bijakn kata katanya dahulu, yang senantiasa menemani setiap penghujung malam beriramakan merdunya rintik hujan. Akankah terbalas semuanya hingga air mata, belati, dan kesedihan enggan datang saat aku menunggu hujan? Supaya rinduku tak jatuh sendirian biarlah terselimuti sejuknya tetesan dari awan . Seperti airmata ku yang tak kunjung kering jua .

Bukankah aku sudah pernah bilang, aku pernah merasakan sakit hati yang begitu dalamnya . Hingga aku tak mampu lagi berlari kebasahan . Hanya mneunggu dan belajar mengikhlaskan.
Aku pernah merasakan apa yang kau rasa . Bukankah cerita kita sama, pembaca?

Minggu, 10 November 2013

Yang ketujuh


Saat seperti ini yang ku benci .
awal mengagumi, dan saat aku tahu sedikit saja kekurangan yang ia punya
selangkah aku mundur lagi

bukankah aku tak akan menemukan orang yang sempurna?
aku selalu tak mengerti diriku sendiri .

Jumat, 08 November 2013

Yang keenam


Pukul 21:39
Sedari tadi aku menunggu balasan demi balasan pesanmu sambil merangkai senyuman.

Disamping itu memoriku tak karuan berjalan jalan seenaknya ke masalalu .
Jam seginian, ingatkan aku kembali tentang kalimat dua tahun silam "ak akan bersedih jika ada orang yg bersedih dkarenakan diriku, sampai aku bisa menyadari kesalahan ku dan aku bisa berubah"

Atau semacam ini “aku stuju, kalo aku diposisimu aku lebih mementingkan teman dari pada demi kemauan sendiri, salut kpada keputusanmu J, aku boleh tanya sesuatu gak?”
tepat jam seginian dan aku mulai susah terlelap, saat itu. Saat dimana pikiranku selalu yakin dialah satu satunya.

Tak pernah ada yang salah hingga dua tahun malam setelahnya, malam ini. Aku masih sendiri, menahan ngilu air mata yang setiap malam jatuh tak bertepi. Aku hanya enggan mengulang kisah itu karena belum sembuh benar sayatan duka yang dia beri.

Aku selalu membuka mata dan terus belajar mengikhlaskan kepergiannya, hasil ku menunggu sedari pagi sedari aku masih kelas sepuluh. Memangnya kenapa jika aku jatuh cinta diam diam? salahkah? Salah. Jika kelakuanku saat menunggunya tak seanggun miliknya sekarang, aku hanya ingin jadi diriku sendiri, tak apa bila tak miliki dia yang sekarang. Bukankah yang terpenting aku tak rebut kecintaan orang? kebahagiaan orang?

Aku tak perduli apa yang terucap diluar sana, setidaknya aku telah melepas sejuta kenangan semasa aku menunggunya, menunggu kehampaan.

Untukmu, aku yakin kau tak seperti dia. Aku percayakan sisa sisa dinding hati ini untuk kau miliki, suatu saat nanti. Aku akan menungggu hingga waktu yang datang kepadaku dan berbisik untuk menenangkan ataukah mengisyaratkan doa doa ku telah tercipta. 
Karena hanya diam yang kupilih, kan ku ceritakan semuanya kepada bintang dan rembulan yang telah sekian lama menemani malam malam senduku. Kan ku utarakan kepadamu suatu hari nanti, saat kau benar benar tiada duanya.

22:07
Entahlah semoga cepat pergi kenangan, aku sedang ingin sendiri. Duduk dibawah rembulan dan merangkai masa depan, umpama aku telah denganmu basti kan bahagia. selamat meninggalkan musim kemarin.

Yang kelima


Ada secercah titik terang dilangit
Maka aku keluarkan senyum malu malu

cahayanya berkata aku tak salah baca pun tak salah tangkap

Bagaimana bisa doa doa yang terlantun untuk mu dikabulkan?

Aku sungguh berharap dan tak lama diberi keindahan
seperti hadirmu malam ini, meski berbatas ruang dan kesunyian
aku terus tersenyum diam diam .

Kamis, 07 November 2013

Yang keempat


Bisa di bilang banyak yang mendekat
namun aku tetap percaya akan takdir.

Kita dipertemukan atas waktu yang tepat
atau jika aku salah , sebenarnya..
kita dipertemukan atas waktu dan perasaan yang tepat
menyibak dinginnya lereng gunung saat itu

dan
aku percaya mereka semua yang ada disana terpaku melihat mu
mampu membuatku jatuh hati

Bukan hanya sebuah kebetulan kita dipertemukan
Angin yang terbang sedikit lebih lambat
Suara suara sejenak berhenti
dan yang terdengar hanya detak jantungku sendiri

Ah, aku menerka nerka 
Akankah pilihanku ini salah

Yang ada hanya sepotong nafasmu ditanganku
akan kujadikan pelengkap hidupku suatu hari nanti
Terimakasih semesta atas takdir dan kebetulan ini .

Rabu, 06 November 2013

Yang ketiga


Ah, malam ini hujan
Sejuknya mengingatkan ku hari dimana pertama kali kita mengambil foto berdua

Membuat malam semakin terbunuh sepi
dan kerinduan terus datang menghampiri
Malam ini kau tahu?
Sepertinya sedikit lebih sulit mengajakmu ke museum .

Jadi aku gagal, atau hanya bersandar malu?
Kupikir ada baiknya menunda dahulu .

Senin, 04 November 2013

Yang kedua


Ada kebahagiaan saat tatapan matamu hadir disetiap rintik rintik hujan bulan baru
Menghadapkanku pada seribu satu kenangan yang semestinya telah lalu kulupakan, akupun ingin .
Namun tak pernah bisa ku lenyapkan.

Ada kebimbangan yang meraja, bersama datangnya angin dan jatuhnya dedaunan

Itulah saat dimana aku takut akan seperti dahulu

Tapi aku percaya bersama bau harum hujan yang jatuh diujung sepatu
tak akan salah memilihmu untuk kurindukan di pagi pagi baru .

Yang Pertama


Bulan baru, 
Serasa telah hilang kenangan lalu
Yang ada hanya rintikan hujan sembuhkan duka lara tak terkira

Aku suka hujan, seperti aku suka tatapan mata mu saat pertama kali jumpa
Siapa kira aku akan jatuh cinta?

Mengagumimu dalam dalam dan membiarkan pikiranku melayang oleh sapaanmu setiap malam.

Kamis, 17 Oktober 2013

Missing rainy


Sekali lagi aku menginginkan hujan
supaya rinduku tak jatuh sendirian, kupikir tak ada salahnya bila ditemani setiap rintiknya

Berlari kebasahan dan aku jatuh dalam petang
Hanya saja saat ini aku ingin sendiri

Maksudku, aku ingin menikmati harumya tanah basah sendiri
Aku ingin merasakan desiran angin kedingin dinginan sendiri
Semuanya serba sendiri kubilang

Tanpa hadirmu, kekasih .

Rabu, 16 Oktober 2013

When azfnabffy

Ternyata aku hanya salah mengira
Bahkan kau hadir lebih dahulu ketimbang lainnya
Terimakasih azfnabffy :')












Selasa, 15 Oktober 2013

Let me know


Biarkan aku tahu, 

Kesungguhanmu kekasih .

Saat gerimis malam itu, pelukan dan toko gelang.
Jangan biarkan aku menunggu seperti kemarin.

Biarkan aku tahu saja .
Seperti yang kau katakan semalam tapi aku tak sampai.

Beritahu aku lagi, 
Aku akan mengerti.

Fly away


Saat yang seperti ini aku hanya ingin sendiri
Taukah engkau kekasih?
Aku membutuhkan hangatnya belaian telapak tanganmu dikening
Untuk memastikan tak ada yang salah denganku
Sebelum semuanya tau aku harus kencang berlari
Kupastikan langkahku selalu sama dengan awan, lari kecil kecil
Supaya tak ada yang membuntuti akhirnya
Lalu aku diam dan berkaca pada tanah becek berbau harum
seharum pelukanmu semalam kekasih
aku duduk di seberang sungai
ada beberapa buaya kulihat mendekat
menyebrang
aku masih duduk tertunduk
lama nian pikirku
Ku tutup mata
Entahlah khirnya aku terbang 
Ada bidadari disampingku
dibawanya aku ke langit,
kemudian aku tersenyum dan mendekat
Kudapati dirimu memelukku kembali
Aku sedih tak bisa terbang

azfnabffy I dont remember


Kupikir ada yang berbeda, ada yang kurang.
Ternyata, tak ada ucapan darimu kali ini.

Benar benar baru kali ini.
setelah 3 tahun terakhir kita -seperti- merayakannya bersama, dalam suka dan bahagia.

Hari hari setelahnya tetap kutunggu
Aku pikir akan ada kejutan.

Tak ada ucapan, 
tak ada semoga,
tak ada selamat menjalani hari baru.

Ah lupakan.
Sahabatku saja tak ada yang mengingat.

Terkadang sahabat tak seperti sahabat, dan musuh yang bukan musuh seperti bukan teman. So lame and I hate them.

Aku tidak merasa diberi harapan, tapi bukankah satu hari yang selalu aku tunggu setiap tahunnya begitu berarti?

Broken Birthday.

teruntuk engkau, yang setiap tahun kepunyaanmu selalu ku beri kue yang sama.

My birthday


13 Oktober 2009
"Selamat ulang tahun kasih, ku doakan semoga yang kau cita citakan segera kau dapat"

Semacam itu kudapati ucapan ulang tahun darimu yang begitu manisnya.
Yang ku kira dulu terasa biasa biasa saja tanpa ada keindahannya, namun kini begitu kurindukan .

Saat saat itu, coklat dan senja.

mengiringi kita berdua.
Ah, kupikir ada saatnya mengenang masa lalu.

Tak terbayangkan diluar kesanggupanku menerima,
kita dipisahkan setahun setelahnya.

13 oktober 2010
"Selamat ulang tahun, semakin bertambah umurmu semakin bertambah tanggung jawabmu"

Aku hanya memilih diam, kupikir bukankah "semakin bertambah tanggung jawabmu" sepantasnya aku yang mengucap?
Semenjak itu, kukirim kembali kata katamu, ucapanmu pada setiap orang kecintaanku yang berulang tahun.

Terus menerus dikikis rasa bersalahku, setiap langkah yang ku ambil berjalan bersama selamatmu, bersama semogamu.

Dan pada oktober oktober setelahnya, tak ada selamat dan semoga.
Kekasih, tak adakah lagi yang kau berikan di oktober ini?

Sabtu, 12 Oktober 2013

Call it sadness


Aku sudah pernah tau rasanya diabaikan.

Kau tahu aku tak seperti dahulu yang begitu bodoh melepasnya  dan membiarkannya jatuh dipelukan wanita lain.

Hanya ingin mengalah kataku, tapi yang sebenarnya hanya ingin menjaga hati ini.

Supaya sisa retakan hujan kemarin tak kembali membawa perih.

Aku sudah pernah merasakan sakit hati yang begitu dalamnya,
Membiarkan yang aku cinta hilang bersama kenangan.
Anehnya aku tak bisa melepaskan begitu saja, waktu demi waktu aku harus belajar merelakan. Mengikhlaskan kepergiannya .

Tak mudah ku bilang.

Aku harus melihatnya berjalan memadu kasih dengan wanita lain sedangkan hatiku terus remuk tak bertepi hingga mati rasanya.

Aku harus menahan sakitnya terbunuh sepi ditinggalkan olehnya tanpa kabar dan permisi.

Aku tak mengapa, aku biasa saja. Meski sedikit terluka.

Itu semua tak mudah kubilang,
aku hanya bertanya tanya, kenapa dia harus melakukannya didepanku?

Tak bisakah ia jaga perasaanku?

Aku tak akan merasa terluka
Aku tak akan merasa kecewa
Meski cinta yang aku punya tak terbalas sempurna

Ia tak perlu merasakan cinta
Ia tak perlu merasakan rindu kubilang

Biarkan ini aku jalani semua tulus adanya

aku rela terluka
dan aku siap kecewa

Aku hanya ingin dia tahu, ku tak pernah menyerah
Meski harus hancur dan terluka, ku tetap mencintainya
itu yang Juliete bilang

Aku sudah cukup bahagia jalani bila selalu dengannya .

Tidak akan lagi


Tiba tiba muncul pertanyaan itu

Inginnya aku jawab jujur

Hanya iya atau tidak.

Tanpa ada angin dan hujan.

Lalu apa?

Ingin tersakiti lagi?

Ingin jatuh dan terluntung luntung lagi?

Jangan bodoh ah !

Aku nanti sakit hati lagi.

Sahabat yang tiada duanya


HANA DWI SEPTIA DEWANTARI

Sahabat yang tiada duanya
Bagaimana tak, saat tiap tetes airmataku jatuh saat itulah bahunya selalu ada untukku.

Sayangnya ada saat ia tak ada, tak sediakan bahu nyamannya untuk tempat airmataku menetes. Itulah saat ini, saat ia benar benar pergi dan jauh dari sisi.

Aku tak sebaik dia tapi dia tak pernah lelah bersabar saat aku marah.

Aku tak selembut dia tapi dia tak pernah berhenti menyanjungku saat aku terpuruk begitu dalamnya.

Dan aku tak sekuat dia tapi dia tak pernah berhenti membuatku berhenti merasa lemah dan rapuh, yang selalu meyakinkanku bahwa aku bisa dan aku sanggup.

Percayalah, aku menulis ini dengan penuh kesedihan dan air mata.

Mengingat setiap detik yang aku sia siakan saat bersamanya.

Aku tak bermaksud menghianatinya, aku hanya menyesal.

Mengapa harus aku campakkan ia dahulu kala? Saat aku mempunyai banyak malaikat baru, dan susana yang sebenarnya tak bisa aku nikmati seperti aku menikmati bahumu.

Bahu paling nyaman yang pernah dihinggapi airmataku.

Kamu,
Yang selalu mengerti aku sekemampuanmu.

Berulang kali makian aku terima dari lidahku sendiri, memohon kepada Tuhan untuk mengulang waktu dimana aku bisa menyisir rambut indahmu, membelai pipimu jika kau sedang menangis , merangkulmu dengan sepuas hatiku.

Aku sedang menangis saat ini mengenangmu sahabat.

Mengapa dan mengapa harus secepat ini .

Adakah waktu luangmu yang kau berikan kembali untukku?
Sahabatmu.

Kapan lagi kau akan menjadi saudara sekaligus sahabatku yang selalu kau sisakan waktumu saat aku benar benar tak ada tempat untuk bersandar lagi?

Maafkan aku, aku tak berubah dan masih seperti dahulu, kau yang mengenalku. Dan aku begitu merindukanmu .

Bersama hujan

Menunggu pelangi

Ditemani sakura kuning

Tertidur dengan Awan

Ciuman kasih sayang untuk Awan

Menikmati pemandangan

Mencoba Ice cream buatanku :)

Biarlah terbang perasaanku


Tak ada penghianatan sebenarnya, hanya saja aku merasa terlalu kau beri harapan.

Tatapan sendu mu itu.

Yang sebenarnya ku kira penghapus lara dan derita kerinduanku terhadapmu setiap rembulan datang dan ikut duduk bersamaku menunggu mata indahmu tiba.

Tak sampai ku kira hingga sedalam ini

Atas nama cinta,

Aku kembalikan semuanya yang telah kau berikan tanpa sisa

Suatu ketika , akan aku biarkan datangnya hujan menghapus sisa jejak kakimu semalam

Akan ku paksa pelangi menaburkan warna warna lembut agar setiap hela nafasku tetap berwarna meski tanpa hadirmu (lagi).

Kembali melihatmu diam diam meski aku tahu kau tak pernah merasa

Belum pernah aku katakan padamu sebenarnya

Perasaanku,

Biarlah terbang terbawa angin diam diam.

Aku melihatnya


Aku melihatanya (sedang) berdua.
Disitulah aku tau bagaimana rasanya terinjak tepat di ulu hatiku.

Ternyata selama ini memang benar.
Mendua yang kau pilih .

Aku hanya bisa berlari,
menangis terhuyun huyun dan jatuh dipelukanmu.

Kau pernah bilang, aku yang terdalam.

Sudahi saja aku sudah terlanjur ingin pergi.

Kamis, 10 Oktober 2013

Ada yang tak bisa diungkapkan


Terkadang tak semua bisa diungkapkan lewat kata kata .
Bahkan saat aku berjalan begitu saja di hadapanmu dan matamu tak pernah lepas terpaku pada ayunan kakiku.

Terkadang tak semua bisa diungkapkan lewat kata kata .
Apalagi saat aku tahu kau menyukai apa yg aku tulis , aku sendiri merasa heran dan tak habis pikir. Bagaimana bisa aku melepasmu bila disetiap kita bertemu tak henti hentinya kau menatap mata malu maluku?

Dan terkadang dongeng pun tak semuanya bisa melihat dan membaca bahwa itu hanya selingan cerita pengantar tidur, mestinya akan menjadi nyata usai terlelap. Menjadi mimpi .

Tapi aku percaya, dibalik itu semua kau akan selalu menjadi pelangi di setelah hujan pergi, mewarnai detik demi detik kelelahan yang semestinya tak berarti .
Aku seperti pernah melihatmu, kubilang kau seperti seseorang yang pernah ada di sampingku .

Ugly in me

Hello !
Fake face time , happy shooting !
hwhwhw