Listen and feel

Jumat, 15 November 2013

Yang keduabelas



Ada masanya suatu kebahagiaan atau kesedihan yang akan singgah.
Paling baik ialah bagaimana aku bisa bersikap dewasa menghadapi keduanya yang akan datang secara tiba tiba. Akan kujalani saja semuanya mulai dari garis takdir hari kemarin hingga rencana sang kuasa di masa depan untuk ku, entah itu begitu menyiksa lalu aku akan berdiam diri ketakutan atau menyenangkan seperti aku berjalan di taman bunga nan wangi. 

Bukankah semunya belum tentu akan berjalan sesuai harapanku?
Mulai dari hal kecil, belajar melupakan dan sebisaku menjadi lebih baik. Tuhan pasti punya rencana untuk hari hari didepan mata, akan kutunggu karena aku percaya akan indah pada waktunya. 


Yang kesebelas



Sabtu malam lalu
sepertinya malam paling indah, saat aku bisa melihat mata sendumu seleluasaku. Inginnya bercakap cakap denganmu, tapi entah mengapa semuanya jadi terasa kaku. Harusnya aku tak menyia nyiakan kesempatan itu, tapi apa daya seakan akan tersengat tingginya malu malu ku jadi harus ku korbankan sedikit saja keberanianku untuk berbicara.

Perasaanku atau memang bulan tiba tiba jadi sebesar raksasa? Jalanan jadi terasa hening dan aku suka berjalan di sampingmu ditengah keramaian. Rasa rasanya hanya desah nafas kita berdua yang ada di bawah langit malam itu.

Malam dimana detak jantungku berdetak seribu kali lebih cepat dan bunyinya terdengar hingga kelangit, takutnya kau bisa dengar dan bertanya padaku "ada yang salah dengan jantungmu?'' karena saat itu yang ada hanya mata kita yang saling bertatap dan senyuman kita saling beradu Paling aku suka, senyumanmu dengan ajaibnya bisa membuat hati ini meluluh seketika dan senyumanmu pula yang membuat mata ini seakan akan bersinar terang benderang layaknya baru keluar dari gelapnya masalalu kelam.

Dan
Saat kubalas senyumanmu, itu artinya akan ada senyuman senyuman berikutnya yang akan kau dapat. Bukankah suatu saat nanti kau akan tahu?


Selasa, 12 November 2013

Yang kesepuluh



Entahlah beberapa hari terakhir aku jadi suka kesunyian, terkadang ingin kutolak saja bila ada yang mengajak keluar malam malam bersama mereka. Mungkin karena terlalu sering mengingatmu meski aku tak sengaja.

Malam ini saja aku sedang berduaan dengan rembulan yang samar samar tertutup awan, bercakap cakap sebentar kemudian aku tenggelam dipelukannya . Rembulan bertanya mengapa aku sering terlihat jauh lebih diam dari biasanya, aku jawab karena aku lelah berpura pura tertawa bahagia padahal sama sekali tidak . Lalu ia bertanya kembali kenapa aku jadi lebih sering duduk sendiri ketimbang hari hari kemarin, aku jawab karena aku tak ingin mereka melihat wajah kusut dan mataku yang mulai mencair.

Bedanya hanya terletak pada intensitas dingin udara malam ini, lebih sejuk dan seakan sama dinginnya dengan hatimu . Jika malam malam lalu terasa lebih panas itupun sama panasnya dengan hatiku, panasnya terbakar cemburu, haha ! aku mulai mengigau di pelukan rembulan yang basah akan tetesan air mataku yang semakin menderu.

Hai, aku tak sedang bicara masalalu.
Aku hanya merasa asing dengan diriku, aku lelah dan tak berdaya selalu mengikuti kemana angin membawaku. tak perduli diriku telah remuk dan hatiku telah hancur selagi aku jauh darimu. Aku tak bisa lagi terus memakai topeng seakan akan aku kuat, sekuat dada karang .

Sudaahlah rembulan, lepaskan aku. Rasanya aku ingin cepat pergi kekamar saja, menangis dibawah bantal selagi suasana masih sepi . Selamat malam, selamat mengusap pipi basahku sendiri .

Senin, 11 November 2013

Yang kesembilan



Kau bilang cinta hujan , tapi kau bawa payung saat berjalan dibawahnya .
Kau bilang cinta matahari, tapi kau mencari keteduhan saat ia bersinar .
Kau bilang cinta angin, tapi saat ia datang kau menutup jendela .
Saat itu lah aku jadi takut saat kau bilang kau mencintaiku .

-Bob marley-

Yang kedelapan



Pernahkah kau suatu ketika saat sedang diam, tiba tiba ada ingatan nakal datang dari masa lalu?
Yang sebenarnya paling kau benci tiba tiba saja hadir dikepala memaksamu ingin berteriak sekencang kencangnya? memecahkan telinga orang lain hingga angin pun ikut diam .

Pernahkah tiba tiba saja airmatamu menetes begitu derasnya karena bayang bayang wajah lembutnya lewat begitu saja hingga ujung mata? Hingga butir airmata mu ikut berjatuhan bersama derasnya hujan di suatu malam .

Pernahkah suatu sengaja memaksamu diam diam memerhatikannya karena kau hanya ingin mengetahui sedikit saja tentang kabarnya lalu mencari cari bagaimana ia sekarang? Tapi kepedihan yang kau dapat, hingga dinding hati ikut runtuh berjatuhan bersama ulu dadamu yang sakit bak teriris belati .

Aku pernah .

Aku pernah beberapa malam tak berhenti digelayuti airmata kurang ajar hingga lelah rasanya . Bersandar kehampaan dan dipeluk sakit hati yang teramat dalam. 

Hanya karena mata indah nya sekali saja lewat dikepala, suatu ketika, suatu tiba tiba .

Sakit dan pilu benar cerita ku, terus terusan terbayang kesedihan dan sunyi akan bijakn kata katanya dahulu, yang senantiasa menemani setiap penghujung malam beriramakan merdunya rintik hujan. Akankah terbalas semuanya hingga air mata, belati, dan kesedihan enggan datang saat aku menunggu hujan? Supaya rinduku tak jatuh sendirian biarlah terselimuti sejuknya tetesan dari awan . Seperti airmata ku yang tak kunjung kering jua .

Bukankah aku sudah pernah bilang, aku pernah merasakan sakit hati yang begitu dalamnya . Hingga aku tak mampu lagi berlari kebasahan . Hanya mneunggu dan belajar mengikhlaskan.
Aku pernah merasakan apa yang kau rasa . Bukankah cerita kita sama, pembaca?

Minggu, 10 November 2013

Yang ketujuh


Saat seperti ini yang ku benci .
awal mengagumi, dan saat aku tahu sedikit saja kekurangan yang ia punya
selangkah aku mundur lagi

bukankah aku tak akan menemukan orang yang sempurna?
aku selalu tak mengerti diriku sendiri .

Jumat, 08 November 2013

Yang keenam


Pukul 21:39
Sedari tadi aku menunggu balasan demi balasan pesanmu sambil merangkai senyuman.

Disamping itu memoriku tak karuan berjalan jalan seenaknya ke masalalu .
Jam seginian, ingatkan aku kembali tentang kalimat dua tahun silam "ak akan bersedih jika ada orang yg bersedih dkarenakan diriku, sampai aku bisa menyadari kesalahan ku dan aku bisa berubah"

Atau semacam ini “aku stuju, kalo aku diposisimu aku lebih mementingkan teman dari pada demi kemauan sendiri, salut kpada keputusanmu J, aku boleh tanya sesuatu gak?”
tepat jam seginian dan aku mulai susah terlelap, saat itu. Saat dimana pikiranku selalu yakin dialah satu satunya.

Tak pernah ada yang salah hingga dua tahun malam setelahnya, malam ini. Aku masih sendiri, menahan ngilu air mata yang setiap malam jatuh tak bertepi. Aku hanya enggan mengulang kisah itu karena belum sembuh benar sayatan duka yang dia beri.

Aku selalu membuka mata dan terus belajar mengikhlaskan kepergiannya, hasil ku menunggu sedari pagi sedari aku masih kelas sepuluh. Memangnya kenapa jika aku jatuh cinta diam diam? salahkah? Salah. Jika kelakuanku saat menunggunya tak seanggun miliknya sekarang, aku hanya ingin jadi diriku sendiri, tak apa bila tak miliki dia yang sekarang. Bukankah yang terpenting aku tak rebut kecintaan orang? kebahagiaan orang?

Aku tak perduli apa yang terucap diluar sana, setidaknya aku telah melepas sejuta kenangan semasa aku menunggunya, menunggu kehampaan.

Untukmu, aku yakin kau tak seperti dia. Aku percayakan sisa sisa dinding hati ini untuk kau miliki, suatu saat nanti. Aku akan menungggu hingga waktu yang datang kepadaku dan berbisik untuk menenangkan ataukah mengisyaratkan doa doa ku telah tercipta. 
Karena hanya diam yang kupilih, kan ku ceritakan semuanya kepada bintang dan rembulan yang telah sekian lama menemani malam malam senduku. Kan ku utarakan kepadamu suatu hari nanti, saat kau benar benar tiada duanya.

22:07
Entahlah semoga cepat pergi kenangan, aku sedang ingin sendiri. Duduk dibawah rembulan dan merangkai masa depan, umpama aku telah denganmu basti kan bahagia. selamat meninggalkan musim kemarin.

Yang kelima


Ada secercah titik terang dilangit
Maka aku keluarkan senyum malu malu

cahayanya berkata aku tak salah baca pun tak salah tangkap

Bagaimana bisa doa doa yang terlantun untuk mu dikabulkan?

Aku sungguh berharap dan tak lama diberi keindahan
seperti hadirmu malam ini, meski berbatas ruang dan kesunyian
aku terus tersenyum diam diam .

Kamis, 07 November 2013

Yang keempat


Bisa di bilang banyak yang mendekat
namun aku tetap percaya akan takdir.

Kita dipertemukan atas waktu yang tepat
atau jika aku salah , sebenarnya..
kita dipertemukan atas waktu dan perasaan yang tepat
menyibak dinginnya lereng gunung saat itu

dan
aku percaya mereka semua yang ada disana terpaku melihat mu
mampu membuatku jatuh hati

Bukan hanya sebuah kebetulan kita dipertemukan
Angin yang terbang sedikit lebih lambat
Suara suara sejenak berhenti
dan yang terdengar hanya detak jantungku sendiri

Ah, aku menerka nerka 
Akankah pilihanku ini salah

Yang ada hanya sepotong nafasmu ditanganku
akan kujadikan pelengkap hidupku suatu hari nanti
Terimakasih semesta atas takdir dan kebetulan ini .

Rabu, 06 November 2013

Yang ketiga


Ah, malam ini hujan
Sejuknya mengingatkan ku hari dimana pertama kali kita mengambil foto berdua

Membuat malam semakin terbunuh sepi
dan kerinduan terus datang menghampiri
Malam ini kau tahu?
Sepertinya sedikit lebih sulit mengajakmu ke museum .

Jadi aku gagal, atau hanya bersandar malu?
Kupikir ada baiknya menunda dahulu .

Senin, 04 November 2013

Yang kedua


Ada kebahagiaan saat tatapan matamu hadir disetiap rintik rintik hujan bulan baru
Menghadapkanku pada seribu satu kenangan yang semestinya telah lalu kulupakan, akupun ingin .
Namun tak pernah bisa ku lenyapkan.

Ada kebimbangan yang meraja, bersama datangnya angin dan jatuhnya dedaunan

Itulah saat dimana aku takut akan seperti dahulu

Tapi aku percaya bersama bau harum hujan yang jatuh diujung sepatu
tak akan salah memilihmu untuk kurindukan di pagi pagi baru .

Yang Pertama


Bulan baru, 
Serasa telah hilang kenangan lalu
Yang ada hanya rintikan hujan sembuhkan duka lara tak terkira

Aku suka hujan, seperti aku suka tatapan mata mu saat pertama kali jumpa
Siapa kira aku akan jatuh cinta?

Mengagumimu dalam dalam dan membiarkan pikiranku melayang oleh sapaanmu setiap malam.