Pukul 21:39
Sedari tadi aku menunggu balasan demi balasan pesanmu sambil merangkai senyuman.
Disamping itu memoriku tak karuan berjalan jalan seenaknya ke masalalu .
Jam seginian, ingatkan aku kembali tentang kalimat dua tahun silam "ak akan bersedih jika ada orang yg bersedih dkarenakan diriku, sampai aku bisa menyadari kesalahan ku dan aku bisa berubah"
Atau semacam ini
“aku stuju,
kalo aku diposisimu aku lebih mementingkan teman dari pada demi kemauan
sendiri, salut kpada keputusanmu J, aku boleh
tanya sesuatu gak?”
tepat jam seginian dan aku mulai susah terlelap, saat itu. Saat dimana pikiranku selalu yakin dialah satu satunya.
Tak pernah ada yang salah hingga dua tahun malam setelahnya, malam ini. Aku masih sendiri, menahan ngilu air mata yang setiap malam jatuh tak bertepi. Aku hanya enggan mengulang kisah itu karena belum sembuh benar sayatan duka yang dia beri.
Aku selalu membuka mata dan terus belajar mengikhlaskan kepergiannya, hasil ku menunggu sedari pagi sedari aku masih kelas sepuluh. Memangnya kenapa jika aku jatuh cinta diam diam? salahkah? Salah. Jika kelakuanku saat menunggunya tak seanggun miliknya sekarang, aku hanya ingin jadi diriku sendiri, tak apa bila tak miliki dia yang sekarang. Bukankah yang terpenting aku tak rebut kecintaan orang? kebahagiaan orang?
Aku tak perduli apa yang terucap diluar sana, setidaknya aku telah melepas sejuta kenangan semasa aku menunggunya, menunggu kehampaan.
Untukmu, aku yakin kau tak seperti dia. Aku percayakan sisa sisa dinding hati ini untuk kau miliki, suatu saat nanti. Aku akan menungggu hingga waktu yang datang kepadaku dan berbisik untuk menenangkan ataukah mengisyaratkan doa doa ku telah tercipta.
Karena hanya diam yang kupilih, kan ku ceritakan semuanya kepada bintang dan rembulan yang telah sekian lama menemani malam malam senduku. Kan ku utarakan kepadamu suatu hari nanti, saat kau benar benar tiada duanya.
22:07
Entahlah semoga cepat pergi kenangan, aku sedang ingin sendiri. Duduk dibawah rembulan dan merangkai masa depan, umpama aku telah denganmu basti kan bahagia. selamat meninggalkan musim kemarin.