Listen and feel

Sabtu, 21 September 2013

Musim yang Baru Bersamamu


Ingin cepat cepat berganti musim, melupakan musim lalu dan berjalan perlahan menjemput musim yang yang baru.

Bahwasanya aku selalu ingin menjadi pendengar yang baik untuk setiap cacian . Aku selalu ingin menjadi pemerhati yang lapang dada untuk setiap makian . Namun entahlah mengapa harus karenamu?
Tak sudikah mereka menerimamu disisiku?

Hai hati, bukankah kau selalu menuruti semua keinginanku meski itu perih?

Bagiku yang lalu biarlah berlalu itu sudah cukup untuk menikam omangan kasar mereka tentangmu, meski terkadang aku suka tersadar dengan sendirinya bahwa kamu tak pantas untukku . Kamu yang terlalu hina dan suka menjilat hati para wanita .

aah, aku lelah .
Nanti juga pasti pada akhirnya kebosanan yang ada di ulu hatiku, nah saat itulah kulepas dirimu, kulepas cinta cinta manismu. Terlalu kasar tapi itulah aku .

Lalu akan kubawa kemana hubungan ini? mememrintahmu seenaknya untuk terus menunggu dan menunggu . kubilang aku butuh waktu yang tepat untuk menjawab, padahal dibelakangmu aku terus tertimpa caci dan maki mereka mereka yang katamu iri padaku .
Para wanita jalang itu . Kamu tak pernah tau, betapa rapuhnya aku tanpamu dihadapan mulut mulut besar mereka, yang katanya terlalu kamu beri harapan .

Tak jarang aku juga memaki diriku sendiri, mencoba tegar tapi mengapa harus aku yang selalu kamu kejar kejar . Aku sudah memberimu sebuah kepastian bahwa aku tidak bisa, namun kau terus berlali musim demi musim hingga kamu bisa mendapatkan aku .
Padahal hanya sebuah kepastian kan yang kau butuhkan? Aku tidak bisa, aku tidak sanggup, aku tidak mampu, namun aku tidak bisa bohongi bila aku membutuhkanmu berjalan bersamaku di musim yang baru . -raaja-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar