Listen and feel

Senin, 23 Desember 2013

bencimu


Aku adalah rasa bencimu yang tumbuh sedari aku mengingkari perkataanku.
bukannya membela diri, hanya saja aku dibutakan oleh cintanya yang semu.

adakah kiranya maafku kau terima meski aku tak pernah berucap?
baiklah, kau sudah temukan penggantiku.
yang bila suatu hari nanti kita bertiga dipaksa oleh waktu tuk bertemu, aku masih mau buang muka ku.
jujur aku masih tak sanggup.

aku adalah rasa bencimu, yang tiap detiknya kian tumbuh berakar kuat dalam dirimu.
bencilah aku, semampumu. kekasih.

Selasa, 17 Desember 2013

melihatmu


aku mulai meragu .

aku merasa tak mencintai siapa siapa, hanya suka .
aku harus bilang, atau diam?

setelah sekian lama dekat dengan mata indahnya, namun kesukaanku tak beralasan. takutnya aku berubah. kan hanya suka.

aku ceritakan bagaimana saat aku dekat dengannya . 
aku hanya bisa melihatnya dari belakang, takutnya kalau aku melihat dia dari depan akan ketahuan jika setiap detik yang aku punya tiada henti memperhatikan setiap garis yang membentuk wajahnya. aku bingung, bingung saat aku ketempatnya sedang dia tak disana, tapi saat dia tiba tiba datang aku bergegas menempatkan pandanganku dibelakangnya, dasar aku pengecut. melihat keindahannya meski dari belakang dan temanku bilang itu tak jadi masalah.

Masalahnya, dia tak kunjung memberi balasan. sepertinya dia sudah punya kekasih, atau belum? aku harap sudah, supaya rasa suka ku hanya berbatas melihatnya dari belakang. jika sudah, aku juga masih bahagia. kan aku hanya suka . andai aku diberi sedikit saja keberanian bicara oleh semesta pasti kan ku bilang "setiap waktu aku hanya menyempatkan diriku tuk dapatkan kesenangan, beberapa menit berlalu dan satu harapanku adalah saat aku memperhatikanmu dari belakang, kau akan menoleh kearahku dan melemparkan senyuman terbaik yang pernah aku dapatkan langsung darimu''

aku hanya butuh beberapa menit untuk melihat, berharap. kau pasti mengerti perasaanku kan, pembaca?

Senin, 16 Desember 2013

yang tak bisa kau miliki



yang tak bisa kau miliki, sepenuhnya tak berarti tak bisa kau temani.
aku suka saat kau selalu jadi pemerhati setiaku, mendengarkan setiap penggal cerita pahitku meski bukan tentangmu .

kan, katamu lebih baik tak menyatu pabila hati tak pernah merasa ''aku milikmu'' .

katamu kau juga senang, bila aku sendirian .

pertunjukan


Aku adalah satu dari puluhan pasang mata yang tak pernah sekalipun berkedip menonton pertunjukanmu dari awal hingga akhir. 

ada kalanya sebelum pertunjukan itu, secara sadar kutahu matamu malu malu tertangkap dua bola mataku .

ada yang pernah kau katakan, dan aku hanya tak menghiraukan .

trawas, mojokerto
14 desember

Kamis, 12 Desember 2013

cinta kan membawamu


Tiba saat mengerti jerit suara hati, letih meski mencoba melagukan rasa yang ada .
Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu temani air mataku, teteskan lara, merajut rasa .
Menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi .

Cinta ‘kan membawamu, kembali di sini menuai rindu, membasuh perih
Bawa serta dirimu, dirimu yang dulu mencintaiku, apa adanya
Saat dusta mengalir, jujurkanlah hati tenangkan batin jiwaku, benamkan cinta seperti dulu
Saat bersama, tak ada keraguan .

Cinta ‘kan membawamu, kembali di sini
Menuai rindu, membasuh perih .

yang tak membelah hujan


Terkadang ada saatnya aku merasa mendengarkan bisikan hati adalah perlu .
Suatu ketika seseorang bertanya kepadaku mengapa harus melepaskanmu, bahwasanya kau telah mengambil separuh jiwamu untuk tinggal di dadaku. cukup ku tahu kau telah melakukan semua yang kupinta agar yg kembali padamu ialah janjiku tuk bersamamu. aku hanya merasa, sepertinya cintamu hanya sebatas di muka, kata kata, karangan bunga, puisi puisi cinta, dan tak pernah lebih dari itu .

Ada yang bertanya sekalian tatapan matanya seperti hendak menangkap sisa kata kata di dinding hatiku, dari sudut matanya aku cukup dinilai keterlaluan karena menelantarkan cintamu. Tapi aku tak pernah berjanji untuk tetap tinggal, bukan?

Taukah, aku hanya belum ingin menjalani hal yang kau mau. Semacam menjadi kekasihmu atau apa kau bilang? milikmu?

Aku adalah payung, layaknya sebuah peneduh aku yang dipilih namun terimalah seribu maafku , karena belum mampu meneduhkanmu sekemampuanku, tak hanya kau, adakah laki laki lain yang ingin memilihku kembali aku hanya masih enggan untuk menerima. 

Hati ini kau tahu? 
Kan ku persembahkan tuk seseorang yang telah dipersiapkan-Nya suatu hari nanti. 
Yang kedatangannya tak pernah aku duga.

Jika aku boleh memilih, aku pilih yang saat ia datang langkahnya membelah hujan , menatap mataku dalam dalam seraya berbicara pada bulir bulir air hujan , akulah yang pantas menjadi ibu dari anak anaknya .

Selasa, 10 Desember 2013

putri hujan


Tak ada yang lebih baik selain derai hujan, untuk orang lain hanya kebasahan yang mungkin mereka dapatkan. Tapi kau tahu kekasih, aku menerima nyanyian hujan layaknya puisi puisi memabukkan yang suaranya telah sampai di tulang tulangku, menusuk dada dan aku tenggelam dalam setiap lirik nya .

Setiap tetesnya membawa seribu satu kehampaan meninggalkan aku, setelahnya aku merasa terlahir kembali. aku merasa tak sendiri dan sepi. aku merasa aku mempunyai lirik ku sendiri untuk ku terbangkan bersama angin berpeluk hujan. aku merasa aku tak butuh payung lagi saat berjalan di bawahnya, membiarkan bulir bulir airmataku larut padanya dan jatuh dijalanan, kekasih.

Kala itu aku merasa sendiri, berteman kesunyian dan angin.
serasa tak ada yang perduli . Namun kau tahu? sesaat hujan turun dan aku terbuai dalam nyanyiannya.


desember


Tak semua yang aku rasakan , bisa aku lihat .
Semestinya aku bersyukur , melihatmu tak lagi secara diam diam . 
Meski ujung matamu telah menjadi miliknya, aku tegaskan betapa hatiku telah membeku untuk mencintaimu, kekasih .
Yang ada , bukankah aku telah berhasil merebut kesendirianku dari dinginnya masa lalu kelam? ya .