Listen and feel

Selasa, 22 Juli 2014

hai, aku sedang mengingatmu



aku lupa ini sudah hari keberapa jarak ada ditengah tengah kita berdua.
aku belum merasa kelelahan. justru, aku sedang begitu semangatnya mengikuti keseharianmu meski berbatas ruang dan waktu. 

semua terasa berat tanpa hadirmu, menjalani pagi tak seperti saat kita berolah raga bersama. menikmati siang tak seperti saat kau pulang kuliah dan ke kampus ku seraya bercengkrama membicarakan bagaimana harimu seharian. melewati petang masih tak seperti keluar denganmu melewati jalanan, menikmati setiap tempat berbeda dan yang terpenting tak ada sedikitpun jarak terhampar diantara kita.

takutnya, kau bosan dengan keadaan ini.
karena tak ada aku yang memegangmu erat hingga malam larut, tak ada aku yang berbicara dibelakangmu saat berkendara, tak ada aku dihadapanmu yang tertawa saat bercanda, tak ada aku yang mencubit perutmu usai makan, tak ada aku yang secara langsung banyak mulut bertanya "kok ngga pake jaket?'', "kita mau kemana?", "mau makan apa?" atau pertanyaan lainnya yang selalu ku ulang setiap malam.

saat ini, sayang.
aku begitu merindukanmu, semua tentangmu.
sepertinya baru kemarin petang kau bertanya ''tau nggak ini jalan apa?", "tau nggak kita mau kemana?", "tau nggak kita lewat mana?" atau semacam "kamu cewek, duduknya yg baik", "makananmu ini harus habis", "nanti jangan tidur malam malam ya" dan kata kata terakhirmu yang tak pernah ada bosannya selalu kau ucap di ujung pertemuan ''aku pulang dulu ya, assalamualaikum. love you". kiranya aku tak ingin cepat cepat kau pergi meski tanganku sudah menggenggam erat pintu pagar hingga melihatmu benar benar berlalu.

ah, serasa baru beberapa hari yang lalu dan aku sudah menginginkannya lagi. 
mudah mudahan kita bisa saling menjaga hati, hingga tak ada yang perlu dihiraukan lagi. tinggal menunggu hari demi hari, minggu demi minggu kitapun dapat bertemu kembali.

Senin, 21 Juli 2014

20 kelima



hujan dan kenangan, mawar dan keindahan, kamu dan 20 milik kita. 
lima bulan mencintaimu dengan tulus
proud to be yours.

Sabtu, 19 Juli 2014

sebabnya rindu


hari yang kesekian kami masih belum menyerah pada jarak

kalau ditanya apa ada yg berbeda hari ini? 
tentu ada .

hari hari kemarin banyak mengucap kata penyejuk hati, namun hari ini aku rasa banyak berubah, sedikit tak mampu mengatasi kata kata cuekmu, kata kata singkatmu yang biasanya hanya muncul saat marahan. aku yang sudah menyerah tak tahu harus berbuat apa saat aku benar benar ingin membuatmu seperti sediakala.

sebabnya rindu
lama tak berjumpa, aku dan kamu hanya ingin bertemu. 

Jumat, 18 Juli 2014

pertanyaan


Pernah aku memberi pertanyaan yg sebenarnya itu adalah pertanyaannya .
dan aku menyesal telah bertanya, karena aku sudah tau jawabannya dari awal
mungkin karena aku terlalu percaya diri dan banyak berharap lebih, jadi itu terlalu menyakitkan 

semenjak saat itu aku merasa berbeda

kenapa pertanyaan semacam itu tercipta?


a girl


no matter how many times she denies it
she will always remember every detail, every moment,
every piece of the memories you've left her.
no matter how much she tries to forget,
it will always be there.
the memories.

Selasa, 15 Juli 2014

jarak



aku sendiri juga tak seberapa tahu mengapa jarak memisahkan kita . 

awalnya aku tak merasa keberatan, karena di sepanjang jalan aku masih bisa memegangmu erat. mendengarkan kata kata manismu ; aku mau terus bersanding dengan mu, aku mau menerima segala kekuranganmu. entah apalagi yang kau katakan karena aku terlalu menikmati perjalanan kita yang begitu terik, bising. aku benar benar menikmati. dan kata terakhir yang bisa aku dengar adalah ; aku mencintaimu. aku diam. kau ulangi ; aku mencintaimu. aku tertawa kecil. andai kau tahu dalam hati aku menjawab betapa aku sangat mencintaimu hingga aku tak tahu harus berkata apa supaya kau benar benar tahu.

kemudian aku hanyut dalam duka, seketika . karena begitu sedihnya aku tak bisa lagi menatap matamu, aku tak bisa berkata kata, aku hanya merasa tak rela meninggalkanmu. 
hingga tiba saatnya aku benar benar berlalu, bersalaman dan saling mencium tangan, aku masih tak mampu melihatmu dalam dalam. aku mencoba kuat, terakhir kali yang bisa aku lakukan hanya melambaikan tangan. dalam hati aku berkata ; jagalah hatinya ya Allah .

olehmu aku tak boleh menangis, tandanya aku lemah. kau benar benar tak suka.
hanya kalau boleh jujur pipiku telah basah, pandanganku tak jelas, otak ku mengulang kembali pertemuan terakhir kita sebelum bertemu lagi di awal bulan baru. jadi air mata ini untuk mengenangmu, mengenang saat saat terakhir mata kita saling bertemu.

rupanya begini susahnya menahan nyeri rindu sendirian?
sedang aku tak tahu ia disana berbuat apa. yang aku tahu ia bisa menjaga perasaanku. ia bisa menjaga hatinya. selebihnya, aku benar benar buta. mudah mudahan tak ada sedikitpun keraguan ada padanya, aku tak akan kemana mana.

gersang



Aku mengenal dua pilihan ketika menjalani sebuah hubungan. Ada yang menyerah lelah ketika diabaikan, ada yang masih terus bertahan meski tak di pedulikan. cinta punya kekuatan masing masing .

tapi aku bukan keduanya. 

aku tak akan menyerah ketika kau abaikan, tapi aku juga tak bisa terus terusan bertahan saat  tak kau pedulikan.

selagi aku mampu, sayang. aku akan terus mempertahankan ini semua. berdua. bersama sama. 

setiap waktu menciptakan cerita cinta baru .

selama hampir lima bulan ini, tak ada bosannya menatap mata indahmu. memegang erat tanganmu, menyisir rambutmu dengan jemariku, mendengar suaramu dan candamu dan senyummu dan doa doaku tiada hentinya mengiringi setiap langkahmu. 

sampai saat ini, sayang
aku pinta jangan lepaskan aku, sesukamu.