Hanya saja, kau susah melupakan yang telah pergi .
takutnya kau buat aku hanya sebagai figuran, yang peranku dilayar paling belakang . yang setiap langkah dan perkataanku tak pernah kau dengar, yang setiap tatapan mata sayu ku berlinang namun kau hanya bisa diam.
Sepenggal ceritamu dengannya telah usai. atau, kau akan ciptakan cerita baru menyayat sebegitu dalamnya kalbu yang ku punya?
lalu kau bilang, aku yang terdalam .
seketika aku naik pentas kebesaran dan jadi tokoh utama, yang kau kejar kejar seharian, tak pernah berhenti menggenggam erat erat tanganku dan aku hanya menikmati peran .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar