Waktu itu aku masih seperti anak ingusan , belum mengerti arti pertemanan dan aku sangat bangga .
Tapi di setiap waktu dengan sendirinya kian memaksaku mengenal mereka semua, ya pejuang yang yaah hanya segelintir orang yang tau .
berawal dari kata KAMI , aku akan memulai cerita ini .
Kami bukan anak anak orang kaya , bukan anak anak orang yang terbiasa dengan pujian , hidup kami 3 tahun terakhir penuh dengan berbagai cerita .
Sudah terbiasa dengan cacian tapi itu yang membuat kami semakin tangguh, hidup dengan cibiran dan mungkin ada juga yang memandang hanya sebelah mata . Tapi kami yakin ada yang salah dengan tiap kedipan mata yang mereka sebut dengan realita. Realitanya kami termasuk anak anak yang sebenarnya kurang percaya diri bahwa sebenarnya kamilah yang dibutuhkan bangsa ini di masa depan, masa yang kami tunggu tunggu sejak pagi .
Bukannya sombong, guru guru kami mengajarkan bagaimana itu tenggang rasa dan rendah hati , guru guru kami yang hebat itu selalu setiap saat tanpa henti membuat kami besar hati , bukan besar kepala .
Terbukti , rak piala yang kemungkinan hanya muat dimasuki 2 anak TK , sekarang berjejer jejer tinggi besar menjulang . Di setiap waktu kami selalu gagah berdiri menunjukkan orang orang diluar sana apa itu arti sebuah perjuangan .
Tapi terkadang kami rapuh , kami malu dan kami selalu merasa kurang. Kadang dibelakang guru guru kami bahan pembicaraan selalu masalah bagaimana masa depan kami kelak?
Dan entah apa yang membuat semuanya menjadi terasa sangat berarti, setelah pertanyaan itu terlontar dengan sangat sadar kami saling mengasihi seakan tiap tatap mata yang bertemu berbicara "tidak ada yang salah dengan masa depan kita, kita ini generasi pertama, kita akan menjadi orang orang sukses kawan"
dan anehnya perkataan itu selalu muncul setiap waktu di sela sela kesibukan kami yang semakin menggila .
Kami ingat saat Ibu guru kami, bu Aini berkata "Tidak ada nak pejuang yang enak enak itu, pejuang ya berjuang dan itu pasti susahh! tapi kalian yang telah memilih, maka jalanilah dengan ikhlas niscaya kalian akan tau bahwa Alloh SWT itu memang maha adil"
Terkadang kami merasa jenuh, bosan dan enggan menjadi anak yang manis .Tapi guru guru kami selalu tidak pernah kehabisan akal membuat lamunan basi kami buyar ! entah mantera apa yang beliau berikan . percayalah kami ini sangat butuh dorongan, tapi bukan belas kasihan !
Hari demi hari selalu meninggalkan fantasi indah pada memori . kami percaya, setiap orang selalu berubah, tapi memori tidak pernah berubah .
Lihat saja sekarang diluar jendela, gerimis yang hadir akan membangkitkan jutaan memori yang berbeda . Ada saat si dia berhujan hujan dengan baju pramukanya, ada gadis itu yang duduk termenung memeluk ransel lusuhnya, ada si mata empat itu berlari lari kecil menyincing sepatu, atau ada Ibu guru itu duduk terkantuk menunggu hujan pergi . Inilah yang baru dinamakan kenangan....
Berawal dari pertemuan kita pertama kali tiga tahun silam, yang ada hanya menemukan kawan yang cocok dengan si hati ini .
hari ini berteman dengan si dia yang cantik, besoknya kenalan dengan teman kelas sebelah, dua hari berlalu dan berhasil menjadi sepasang kekasih . indahnya hidup ini :)
kenangan yang ada tak akan pernah goyah dihempas masa, lebih lebih terkadang sunyum senyum sendiri memutar kembali kisah yang hampir terlupa.
tawa itu, senyum itu, tangisan itu, kadang aku mulai menitihkan air mata saat aku tidak bisa lagi mendapat omelan ibu guru , merasa rindu dengan kata kata kotor temanku, dan aku ingin mendapatkan nilai jelekku. Ta Alloh , aku sangat rindu...
melempar kertas contekan di bangku sebelah, berpelukan seusai marahan, bergandengan bersama sahabat dan berkata "hayo cobak cobak cukup gak kita berenam gandengan dan lewat pintu itu?" itulah indahnya mengenang..
Sama, aku juga membenci sore yang memisahkan kita. seakan aku ini siang dan kamu malam dan kita tak akan pernah berjumpa kembali . Ada penyesalan yang meradang di setiap tetes air mata ini terhadap kenangan yang tak mungkin bisa pulang.
Dalam hati memaki diri, mengapa dan mengapa akan secepat ini. menjalani pagi dan siang seakan memang kamilah sahabat sejati .
Membenci sore dan memanggil manggil mentari yang menemani kami senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu setiap hari, setiap pagi, setiap hati yang pasti kembali.
Jangan salahkan perpisahan jika itu memang yang kita pilih .
setetes airmata aku buktikan betapa kami memang sahabat sejati .
 |
Berawal dari tatapan mata pertama kali jumpa
|
 |
Candaan semacam ini seakan baru kemarin |
 |
Salah satu kenangan terindah bersama mereka
|
 |
Ingat saat puisi ini dibacakan? Dan memang terjadi di tahun terakhir, perjuangan
|
 |
Pahlawan tanpa tanda jahasa di sela kesibukan tetap tersenyum bukan?
|
 |
Dan semua mata tertuju pada kami :)
|
 |
Kegiatan yang semakin menyatukan kita
|
 |
XII IPA 3- The real PASOEPATI |
 |
Keluarga besar kami yang senantiasa selalu kami rindukan
|
 |
inilah kami, FIGHTER
|
 |
XII IPA 2- STAY COOL (Science Two always cooperated on our league)
|
 |
XII IPS - PADI SUPER :D |
 |
XII IPA 1- SPASI |
 |
Senyum terakhir kah? |
 |
Atau kebersamaan yang terakhir?
|
 |
Ada tangisan bahagia saat ini :') |